Ekonomi Mikro - Everything

Pages

Mengenai Saya

MLM Ilmu sebagai Pahala Investasi

Minggu, 14 Juni 2015

Ekonomi Mikro



Tugas Resume Bagian 2
Teori Permintaan, Penawaran dan Aplikasinya

Judul buku: Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga)
Penulis: Sadono sukirno 

ARFINA SAMANGI (150610140114)
  

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015


BAB 4 Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Teori Permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang. Sedangkan teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual.

Bunyi hukum permintaan adalah mekin rendah harga suatu barang makin banyak permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga barang makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Kurva permintaan didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah permintaan pembeli terhadap barang tersebut. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umunya menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Beberapa faktor penentu terhadap perubahan jumlah permintaan adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan, pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat, corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, dan ekspektasi tentang masa depan. Perubahan harga dengan ceteris paribus akan menyebabkan garakan atau perubahan sapanjang kurva permintaan. Sedangkan untuk faktor bukan harga, perubahannya akan menyebabkan perpindahan atau pergeseran kurva permintaan.
Bunyi hukum penawaran adalah mekin tinggi harga suatu barang makin banyak penawaran atas barang tersebut, sebaliknya makin rendah harga barang makin sedikit penawaran atas barang tersebut. Kurva penawaran didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah penawaran produsen terhadap barang tersebut. Kurva penawaran berbagai jenis barang pada umunya menaik dari kiri bawah ke kanan atas.
Beberapa faktor penentu terhadap perubahan jumlah penawaran adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain, biaya produksi, tujuan operasi perusahaan dan tingkat teknologi yang digunakan. Perubahan harga dengan ceteris paribus akan menyebabkan garakan atau perubahan sapanjang kurva penawaran. Sedangkan untuk faktor bukan harga, perubahannya akan menyebabkan perpindahan atau pergeseran kurva penawaran.
Keadaan di pasar dikatakan dalam keseimbangan atau equilibrium apabila jumlah yang ditawarkan para penjual sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada tingkat harga tertentu. Apabila jumlah barang yang ditawarkan di pasar lebih banyak daripada jumlah yang diminta pembeli, maka akan terjadi kelebihan penawaran. Sebaliknya, apabila jumlah barang yang diminta di pasar lebih banyak daripada jumlah yang ditawar penjual, maka akan terjadi kelebihan permintaan. Untuk menentukan keseimbangan pasar, dapat dilakukan dengan menggunakan 3 metode, yaitu menentukan keseimbangan secara angka, menetukan keseimbangan secara grafik dan menentukan keseimbangan secara matematik.

BAB 5 Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Elastisitas penawaran adalah suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan sejauh mana pengaruh perubahan harga terhadap perubahan penawaran produsen. Elastisitas permintaan adalah suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan sejauh mana pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan konsumen. Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan, maka permintaannya elastis. Sebaliknya, Apabila perubahan harga yang besar menimbulkan perubahan yang kecil terhadap permintaan, maka permintaannya tidak elastis.
Elastisitas permintaan dibedakan menjadi tiga: elastitas permintaan, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan silang. Mengetahui sejauh mana responnya perubahan permintaan sebagai akibat perubahan harga perlu juga diperhatikan dalam analisis ekonomi. Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan berubah apabila terjadi perubahan dan penawaran. Pergeseran dalam penawaran akan menimbulkan akibat yang berbeda terhadap perubahan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan tergantung jenis barangnya. Manfaat dari menaksir elastisitas permintaan bagi perusahaan adalah sebagai landasan dalam menyusun kebijakan penjualannya. Sedangkan bagi pemeritah, taksiran elastisitas dapat menjadi alat untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakannya.
Nilai perbandingan antara presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan presentasi perubahan harganya disebut koefisien elastisitas permintaan. Koefisien elastisitas permintaan dihitung menggunakan rumus dibawah ini:
Misalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1. Maka rumus koefisien elastisitas permintaan adalah:
Namun rumus diatas akan memberikan nilai koefisien yang berbeda untuk perubahan harga yang meningkat dan menurun walaupun pada tingkat harga yang sama. Sehingga digunakan cara menghitung koefisien elastisitas yang telah disempurnakan, yaitu dengan menggunakan nilai tengah. Maka rumus koefisien elastisitas yang baru adalah:
           
Dalam sebuah kurva permintaan, nilai koefisien elastisitasnya akan berbeda sepanjang kurva tersebut. Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara nol dan tak terhingga. Elastisitas adalah nol apabila perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta dan bentu kurvanya sejajar dengan sumbu tegak. Koefisien elastisitas bernilai tak hingga apabila pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar dan bentu kurvanya sejajar dengan sumbu datar. Faktor penentu elastisitas adalah banyaknya barang pengganti yang yang tersedia, presentasi pendapatan yang dibelanjakan dan jangka waktu analisis.
Perbedaan elastisitas menyebabkan kuantitas penjualan yang semakin besar belum tentu menghasilkan hasil penjualan yang semakin banyak. Untuk permintaan yang bersifat elastis (koefisien elastisitas melebihi satu) kenaikan harga akan menyebabkan penurunan dalam hasil penjualan. Namun, untuk permintaan yang bersifat tidak elastis, kenaikan harga akan menyebabkan kenaikan hasil penjualan.
Elastisitas permintaan silang adalah besarnya perubahan permintaan suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain. Nilai elastisitas untuk barang pengganti adalah positif karena keduanya akan sama-sama mengalami kenaikan atau penurunan. Sebaliknya, nilai elastisitas untuk barang komplementer adalah negatif karena jika harga Y naik, maka permintaan barang X turun.
Elastisitas permintaan pendapatan adalah besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat perubahan pendapatan konsumen.
Elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga. Koefisien elastisitas penawaran adalah:

Elastisitas permintaan mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu terdapat lima tingkat elastisitas, yaitu elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah sifat perubahan biaya produksi dan jangka waktu analisis.

BAB 6 Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Teori permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerangkan interaksi antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna. Teori tersebut sangat berguna untuk menerangkan bagaimana perubahan penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga barang pertanian, implikasi dari perubahan terhadap pendapatan produsen pertanian, dan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan petani.
Masalah jangka panjang sektor pertanian disebabkan oleh dua hal, yaitu pertambahan permintaan barang pertanian lambat dan kemajuan teknologi yang pesat. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus-menerus bertambah beberapa kali lipat. Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan yang sangat drastis dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan. Pertambahan konsumsi barang-barang bukan pertanian mempunyai elastisitas permintaan pendapatan yang tinggi, sedangkan pertambahan konsumsi barang-barang pertanian mempunyai elastisitas permintaan pendapatan yang rendah. Akibatnya, dalam jangka panjang perbedaan harga barang industri dan barang pertanian cenderung melebar. Sedangkan perkembangan teknologi yang cepat tersebut memungkinkan kenaikan produktivitas yang tinggi. Hal ini menyebabkan kelebihan barang pertanian sehingga harganya cenderung berada di tingkat yang rendah jika dibandingkan dengan barang industri.
Masalah jangka pendek dalam sektor pertanian disebabkan oleh tiga, yaitu ketidakpastian yang bersumber dari perubahan penawaran, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perubahan permintaan dan permintaan, pendapatan dan penggunaan tenaga kerja.
Untuk menstabilkan harga dan pendapatan petani, pemerintah melakukan beberapa kebijakan. Kebijakan membatasi jumlah produksi petani bertujuan agar kuantitas barang pertanian tidak beredar di pasar dalam jumlah yang banyak. Sebab, kuantitas barang yang tinggi di pasaran akan menurunkan harga keseimbangan pasar untuk barang tersebut. Kebijakan pemerintah langsung dilakukan adalah campur tangan dalam jual beli. Apabila terjadi kelebihan penawaran di pasar, maka pemerintah akan membeli sebanyak jumlah barang yang berlebihan tersebut. Sebaliknya, apabila terjadi kelebihan permintaan di pasar, maka pemerintah akan menjual sebanyak jumlah barang yang kekurangan di pasar. Kebijakan pemerintah yang lainnya adalah dengan menetapkan floor price dan ceiling price.  Floor price bertujuan untuk melindungi produsen dari jatuhnya harga barang pertanian, sedangkan ceiling price bertujuan melindungi konsumen dari harga yang melonjak tertalu tinggi.
Selain kebijakan pemerintah yang telah dijelaskan, masih ada dua kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap pendapatan petani, yaitu pajak dan subsidi. Pajak akan menambah biaya pengeluaran produsen atau konsumen (insiden pajak) tergantung pada tingkat elastisitas barang. Hubungan insiden pajak dan elastisitas permintaan:
-          Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang ditanggung pembeli.
-          Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Hubungan insiden pajak dan elastisitas penawaran:
-          Semakin elastis kurva pernawaran semakin banyak beban pajak yang ditanggung pembeli.
-          Semakin elastis kurva penawaran semakin banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Subsidi akan mengurangi biaya produksi produsen. Subsidi merupakan kebalikan dari pajak. Hubungan subsidi dan elastisitas permintaan:
-          Semakin elastis kurva permintaan semakin besar subsidi yang akan diperoleh penjual.
-          Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Hubungan subsidi dan elastisitas penawaran:
-          Semakin elastis kurva pernawaran semakin sedikit subsidi yang akan diperoleh penjual.
-          Semakin elastis kurva penawaran semakin banyak penambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading