Ekonomi Mikro - Everything

Pages

Mengenai Saya

MLM Ilmu sebagai Pahala Investasi

Minggu, 14 Juni 2015

Ekonomi Mikro


Tugas Resume Bagian 6
Penentuan Harga Faktor-Faktor Produksi

Judul buku: Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga)
Penulis: Sadono sukirno

ARFINA SAMANGI (150610140114)

      


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

Bab 15 Permintaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi
Setiap perusahaan perlu melakukan analisis pasar untuk mengetahui jenis barang apa saja yang diminta konsumen dan berapa kuantitas barang yang harus diproduksi agar keuntungannya optimum. Setelah itu perusahaan akan memikirkan bagaimana cara memaksimalkan produksi dengan jumlah sumber daya yang terbatas. Dengan menggunakan analisis permintaan dan penawaran dapat dianalisis penggunaan dan pengalokasian sumber daya yang efisien serta penentuan dan distribusi pendapatan. Pendapatan yang diterima rumah tangga atas faktor produksi yang disediakannya untuk perusahaan dapat berupa sewa, upah dan modal. Pendapatan masing-masing jenis faktor produksi tergatung harga dan jumlahnya yang dipakai. Jumlah pendapatan yang diperoleh tiap faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang sama saja dengan harga barang tersebut.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu menggunakan faktor produksi untuk mencapai keuntungan maksimum. Syarat agar faktor produksi mencapai keuntungan maksimum adalah apabilah biaya marjinalnya sama dengan hasil penjualan marjinal. Pemahaman pengusaha terhadap faktor produksi yang memaksimumkan keuntungan akan mempengaruhi permintaannya terhadap barang-barang produksi.
Dalam pasar persaingan sempurna akan terjadi penurunan pertambahan produksi marjinal. Kurva permintaan dan penawaran faktor produksi dapat ditunjukkan oleh kurva MRP dan MCF. MRP dipandang sebagai kurva permintaan, sedangkan MCF dipandang sebagai kurva penawaran.  
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, harga barang akan menurun apabila jumlah produksi semakin tinggi. Oleh karena itu, penambahan jumlah tenaga kerja akan menurunkan harga barang yang diproduksi. Keadaan yang akan selalu berlaku adalah kurva MRP di dalam pasar persaingan tidak sempurna akan selalu terletak di sebelah kiri dari kurva MRP di dalam persaingan sempurna.
Sifat permintaan terhadap faktor produksi memiliki dua ciri, yaitu permintaan terkait dan bentuk kurva permintaan faktor. Permintaan terkait berhubungan dengan tujuan pengusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan mencapai untung yang maksimum. Permintaan pengusaha terhadap faktor produksi ditentukan oleh kemampuan faktor produksi tersebut dalam menghasilkan barang. Kurva permintaan faktor produksi sama dengan kurva permintaan terhadap barang, yaitu menurun dari kiri ke kanan. Namun sifat kurva permintaan yang sama tersebut disebabkan oleh faktor yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi kurva permintaan faktor produksi adalah hubungan yang berbalikan di antara faktor produksi dan permintaan barang, sifat substitusi diantara faktor produksi dan hukum hasil yang berkurang. Dua faktor yang dapat menggeser kurva permintaan faktor produksi adalah perubahan permintaan terhadap barang yang diproduksi dan perubahan harga faktor produksi lain yang digunakan.
Elastisitas berbagai jenis faktor produksi berbeda-beda. Semakin elastis permintaan terhadap barang yang dihasilkan, semakin elastis pula permintaan terhadap faktor produksinya. Semakin besar bagian biaya faktor produksi yang dibayarkan untuk dapat memperoleh suatu faktor produksi, semakin elastis permintaannya. Semakin banyak substitusi suatu faktor produksi, semakin elastisitas permintaannya. Semakim lambat penurunan MPP suatu barang, semakin elastis permintaan terhadap faktor produksinya.
Penggunaan optimum dua faktor produksi dapat meminimkan biaya produksi atau memaksimumkan keuntungan. Syarat meminimumkan biaya untuk kasus harga faktor produksi sama adalah masing-masing faktor produksi digunakan sehingga mencapai MPP1=MPP2. Sedangkan syarat untuk meminimumkan biaya untuk kasus harga faktor produksi beda adalah setiap rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan MP yang sama besarnya atau dirumuskan . Gabungan faktor yang memaksimumkan keuntungan apabila harga faktor produksi sama dengan MRP atau dapat dirumuskan .

Bab 16 Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Upah adalah bayaran yang diterima oleh tenaga kerja yang telah memberikan jasanya kepada pengusaha. Uang upah adalah jumlah uang yang diterima oleh para pekerja dari pengusaha, sedangkan upah riil adalah kemapuan uang upah yang diterima untuk membeli barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan hidup. Indeks harga barang konsumen sangat membantu dalam menghitung upah riil dalam suatu perekonomian. Upah riil sangat tergantung pada produktivitas, apabila produkstivitas tinggi maka upah riil akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh kemajuan teknologi, pertambahan kepandaian dan keterampilan tenaga kerja serta perbaikan dalam organisasi dan masyarakat. Seperti halnya pasar barang, pasar tenaga kerja memiliki beberapa jenis pasar, yaitu pasar tenaga kerja persaingan sempurna, pasar tenaga kerja monopsoni, pasar tenaga kerja monopoli di pihak tenaga kerja dan pasar tenaga kerja monopoli bilateral.
Dalam pasar persaingan sempurna, sifat permintaan dan penawaran atas faktor produksi sama dengan sifat perminataan dan penawaran di pasar barang. Semakin tinggi upah semakin banyak tenaga kerja yang menyediakan jasanya. Firma tidak dapat mempengaruhi tingakat upah maka firma harus membayar upah sesuai harga keseimbangan pasar kepada pekerja.
Pasar tenaga kerja monopsoni berarti monopoli dilakukan oleh pihak perusahaan. Hal ini dapat terjadi apabila hanya ada satu perusahaan besar di suatu tempat/daerah. Penentuan upah dapat dilakukan dengan pendekatan angka atau pendekatan grafik. Dalam pendekatan angka, harga keseimbangan tingakat upah dan jumlah tenaga kerja terjadi apabila nilai biaya marjinal sama dengan hasil penjualan produksi marjinal. Dalam pendekatan grafik, harga keseimbangan tingakat upah dan jumlah tenaga kerja terjadi apabila kurva MCL memotong kurva MRP.
Monopoli dari pihak tenaga kerja dapat terjadi apabila para pekerja menyatukan diri dalam sebuah perserikatan. Tujuannya agar mereka mendapat upah dan fasilitas yang lebih baik serta syarat-syarat lain kepada para pengusaha. Penentuan upah dalam pasar monopoli di pihak pekerja dibedakan atas tiga keadaan, yaitu menuntut upah yang lebih tinggi, membatasi penawaran tenaga kerja dan menjalankan usaha-usaha agar permintaan tenaga kerja meningkat.
Dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral, diasumsikan bahwa hanya terdapat satu perusahaan besar dan para pekerja menyatukan diri dalam sebuah perserikatan. Harga keseimbangan monopoli bilateral berada diantara harga pasar monopsoni dan pasar monopoli di pihak pekerja. Apabila pihak serikat pekerja lebih kuat, tingkat upah mendekati harga pasar monopoli di pihak pekerja. Namun, apabila pihak perusahaan lebih kuat, tingkat upah mendekati harga pasar monopsoni.
Terdapat perbedaan perbedaan mencolok mengenai tingkat upah di antara para perkerja dari berbagai golongan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah permintaan dan penawaran tenaga kerja, perbedaan corak pekerjaan, perbedaan kemapuan, keahlian dan pedidikan, pertimbangan non keuangan dan mobolitas tenaga kerja.

Bab 17 Sewa, Bunga dan Keuntungan
Selain tenaga kerja, masih terdapat tiga faktor produksi yang lain, yaitu tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Pendapatan ketiga faktor produksi masing-masing sewa, bunga dan keuntungan.
Dalam arti luas, sewa ekonomi adalah harga yang dibayar atas penggunaan faktor-faktor produksi yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah. Dalam arti sempit, sewa ekonomi adalah kelebihan pembayaran atas suatu faktor produksi dari pendapatan yang dapat diterima dari pekerjaan lainnya atau sewa ekonomi adalah selisih antara pendapatan yang diterima dengan pendapatan pindahan. Pendapatan pindahan merupakan bagian dari pendapatan yang digunakan untuk mencegah faktor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi lainnya. Kurva penawaran terhadap tenah bersifat tidak elastis sempurna karena tanah merupakan faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. Besarnya sewa tanah, tergantung pada permintaan terhadap tanah tersebut. Semakin tinggi permintaan semakin tinggi tingkat sewa tanah. Permintaan terhadap tanah tergantung pada besarnya permintaan produk-produk yang dapat dihasilkan tanah tersebut. Sifat tanah yang tidak dapat diubah jumlah penawarannya ini dianggap sebagai suatu surplus oleh ahli ekonomi.
Bunga adalah pembayaran terhadap modal yang dipinjamkan. Bunga biasanya dinyatakan dalam bentuk persen dari jumlah modal yang dipinjamkan. Modal sangat dibutuhkan oleh para pengusaha untuk memperbaiki dan memajukan usahanya. Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli peralatan baru atau untuk mengganti peralatan lama yang sudah usang. Dana modal tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan atau pihak lain. Permintaan dana modal tergantung pada produktivitas modal tersebut atau tingkat pengembalian modal yang dihitung dengan cara menentukan bersarnya pendapatan rata-rata tahunan neto. Maka sebuah perusahaan akan mendahulukan investasi dengan pengembalian modal yang tinggi. Perusahaan akan meminta dana modal sampai batas suku bunga yang berlaku dalam perekonomian.
Sebagian dari pendapatan masyarakat ditabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa depan. Menurut pandangan ahli ekonomi klasik, tabungan masyarakat tergantung pada suku bunga. Semakin tinggi seku bunga, semakin besar jumlah tabungan yang dilakukan masyarakat. Sedangkan menurut ahli ekonomi modern, tabungan masyarakat tergantung pada pendapatan nasional. Semakin pendapatan nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat. Terdapat pula perbedaan dalam menentukan suku bunga baik oleh ahli ekonomi klasik maupun modern. Menurut pandangan ahli ekonomi klasik, suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap tabungan. Sedangkan menurut ahli ekonomi modern, suku bunga ditentukan oleh jumlah uang yang beredar dan preferensi likuiditas. Preferensi likuiditas ditentukan oleh tiga hal, yaitu untuk kepentingan bertransaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Namun, dalam sebuah ekonomi terdapat suku bunga yang beragam. Perbedaan suku bunga disebabkan oleh perbedaan resiko, jangka waktu pinjaman, dan biaya administrasi pinjaman. Suku bunga nominal adalah suku bunga yang harus dibayar oleh pihak peminjam modal. Sedangkan suku bunga riil menunjukkan presentasi kenaikan riil dari modal ditambah bunganya dalam setahun.
Keuntungan suatu perusahaan dapat dihitung dengan jumlah pendapatan dikurangi jumlah pengeluaran. Biaya tersembunyi tidak terhitung dalam jumlah pengeluaran. Apabila dikurangi lebih lanjut dengan biaya tersembunyi, akan didapatkan keuntungan ekonomi atau keuntungan murni. Keuntungan merupakan bayaran dari fungsi keahlian para pengusaha dalam menentukan keputusan-keputusan yang diambilnya. Beberapa ahili ekonomi menyatakan bahwa keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh pengusaha sebagai bayaran dari menghadapi resiko, melakukan inovasi dan mewujudkan kekuasaan monooli di pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading