Tugas Resume Bagian 5
Struktur Pasar dan Penentuan
Keseimbangan Firma (Perusahaan)
Judul
buku: Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga)
Penulis:
Sadono sukirno
ARFINA SAMANGI (150610140114)
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
2015
BAB 11 Pasar Persaingan
Sempurna
Persaingan
sempurna dianggap sebagai pasar ideal karena dapat menjamin kegaiatan produksi
yang maksimal. Pasar persaingan sempurna adalah kondisi pasar di mana terdapat
banyak penjual dan pembeli dengan jenis barang homogen. Karena terdapat banyak
produsen, produksi seorang produsen hanya sebagian kecil dari keseluruhan
produksi. Oleh karena itu, seorang produsen tidak mempunyai paranan penting
dalam menentukan harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh interaksi seluruh
pembeli dan seluruh penjual sehingga dapat dikatakan bahwa produsen adalah price taker atau pengambil harga. Selain
itu, pengetahuan pembeli tentang keadaan pasar membuat produsen tidak dapat
menjual barang diatas harga pasar. Apabila suatu produsen rugi, ia degan
leluasa dapat meninggalkan pasar. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin
melakukan kegiatan ekonomi di pasar ini, ia dapat memasuki pasar dengan
leluasa.
Pada
dasarnya sifat biaya produksi setiap perusahaan adalah sama. Namun sifat hasil
penjualan berbeda tergantung jenis pasarnya. Dalam pasar persaingan sempurna,
kurva permintaan berbentuk tegak lurus terhadap sumbu X karena perusahaan
adalah price taker di mana jumlah
produksinya tidak mempengaruhi harga pasar. Hal tersebut juga menyebabkan
keadaan di mana harga = hasil penjualan rata-rata = hasil penjualan marginal.
Sehingga kurva total penerimaan dalam pasar persaingan sempurna berbentuk garis
lurus.
Untuk
menganalisis keuntungan jangka pendek, dapat digunakan dua pendekatan.
Pendekatan pertama menggunakan selisih biaya total dan penerimaan total.
Pendekatan kedua menggunakan kurva biaya marginal dan penerimaan marginal.
Keuntungan optimum suatu perusahaan adalah pada titik di mana biaya marginal
sama dengan penerimaan marginal. Dalam jangka pendek, ada empat kemungkinan
keuntungan/kerugian, yaitu keuntungan luar biasa, keuntungan biasa, rugi dan
bangkrut.
Dalam
jangka panjang terjadi perubahan-perubahan yang tidak terjadi dalam jangka
pendek. Semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya berubah.
Perubahan dalam industri adalah adanya perusahaan-perusahaan baru akan memasuki
industri dan perusahaan lama yang kalah bersaing akan gulung tikar dan keluar.
Adanya perusahaan baru maupun keluarnya perusahaan lama disebabkan oleh
permintaan. Apabila permintaan bertambah, harga jual perusahaan akan naik dan
hal ini menarik perhatian perusahaan baru untuk ikut mendapatkan keuntungan
luar biasa. Namun akibat bertambahnya produksi dari perusahaan baru harga
barang akan kembali normal. Sebaliknya apabila permintaan turun, pendapat
perusahaan akan menurun. Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan berhenti berproduksi
dan keluar dari pasar persaingan sempurna. Kurangnya produksi akan
mengembalikan harga pasar yang semula.Perubahan faktor produksi jangka panjang
dapat mempengaruhi penawaran industri karena harga faktor produksi dapat
mengalami inflasi. Ada tiga sifat biaya jangka panjang, yaitu industri biaya
tetap, industri biaya meningkat dan industri biaya menurun.
Pasar
persaingan sempurna memiliki kebaikan dan keburukan dalam prakteknya.
Kebaikannya adalah memaksimumkan efisiensi, baik efisiensi produktif maupun
alokatif, serta adanya kebebasan bertindak dan memilih. Beberapa kritik
terhadap pasar persaingan sempurna adalah tidak mendorong inovasi, menimbulkn
biaya sosial, membatasi pilihan konsumen, biaya produksi yang mungkin lebih
tinggi, dan distribusi pendapat yang tidak merata.
Bab
12 Monopoli
Monopoli
adalah keadaan pasar di mana hanya ada satu penjual dan barang yang
diperjualbelikan tidak mempunyai barang pengganti. Perusahaan monopoli tidak
perlu mempromosikan barangnya karena tidak ada pesaing. Pembeli tidak mempunyai
pilihan, mau tidak mau mereka harus membeli dari perusahaan monopoli. Oleh
sebab itu, perusahaan monopoli bersifat price
setter penentu harga. Perusahaan dalam pasar ini dapat menikmati keuntungan
luar biasa. Perusahaan-perusahaan baru yang juga ingin menikmati keuntungan
luar biasa itu tidak dapat memasuki industri pasar monopoli. Hal tersebut
dikarenakan adanya peraturan berupa UU, penggunaan teknologi canggih yang tidak
mudah dicontoh, ataupun penggunaan modal awal yang sangat besar.
Faktor-faktor
yang menimbulkan monopoli adalah kepemilikan sumber daya tertentu yang unik,
perusahaan dapat menikmati skala ekonomi yang tinggi dan kekuasaan monopoli yang
berikan oleh Pemerintah melalui peraturan. Peraturan pemerintah tersebut adalah
peraturan hak paten dan hak cipta serta hak usaha eksklusif.
Pemaksimuman
keuntungan monopoli dapat diaalisis dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan
angka dan pendekatan grafik. Pendekatan angka menggukan beberapa metode, yaitu
selisih antara hasil penjualan total dan biaya total serta tingkar kesamaan
antara nilai biaya marginal dan hasil penjualan marginal. Pendekatan grafik
pada dasarnya menggunakan variabel yang sama dengan pndekatan angkat.
Pemaksimuman keuntungan akan terjadi apabila jarak kurva biaya total dan kurva
hasil penjualan total adalah yang paling panjang atau pada titik perpotongan
antara kurva biaya marginal dan kurva hasil penjualan marginal.
Untuk
memaksimumkan keuntungan, pasar monopoli dapat menjalankan kebijakan
diskriminasi harga. Syarat-syarat diskriminasi harga adalah barang tidak dapat
dipindahkan ke pasar lain, sifat barang atau jasa yang diproduksi mendukung
kebijakan diskriminasi harga, sifat dan elstistisitas permintaan di
masing-masing pasar harus berbeda, tidak memerlukan biaya yang melebihi
tambahan keuntungan dan produsen dapat mengeksploiter sikap tidak rasional
konsumen.
Seperti
halnya pasar persaingan sempurna, pasar monopoli juga memiliki kebaikan dan
keburukan. Kebaikannya adalah biaya produksinya lebih murah dibandingkan pasar
persaingan sempurna di tingkat produksi yang tinggi, perkembangan inovasi dapat
memingkatkan mutu barang dengan harga yang semakin rendah sehingga
kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Keburuannya adalah harga jual
barangnya akan melebihi pasar persaingan sempurna di titik produksi yang
rendah, barang yang dihasilkan tidak berubah, sehingga kesejahteraan masyarakat
akan lebih buruk dibanding pasar persaingan sempurna.
BAB 13 Persaingan
Monopolistis
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis
berada diantara ciri-ciri pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Jumlah
perusahaan dalam persaingan monopolistik cukup banyak, namun tidak sebanyak di
pasar persaingan sempurna dengan ukuran yang relatif sama. Produk yang
dihasilkan tiap perusahaan berbeda, baik dalam bentuk fisik, pengemasan dan
pelayanan, namun produk-produk yang dihasilkan masih merupakan pengganti yang
dekat. Perbedaan ini menyebabkan konsumen bersifat memilih. Oleh karena itu,
tiap perusahaan akan melakukan persaingan non harga seperti perbaikan mutu dan
iklan. Perusahaan dalam pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga pasar,
namun pengaruhnya tidak sebesar di pasar monopoli. Perusahaan-perusahaan dapat
keluar masuk industri, namun tidak semudah pasar persaingan sempurna, tidak
juga sesukar pasar monopoli.
Kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan pasar persaingan monopolistis melebihi elastis pasar monopoli dan
tidak mencapai elastisitas sempurna. Sehingga sifat permintaan atas produksi
pasar monopolistis bersifat menurun sedikit demi sedikit. Dalam jangka pendek
perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimum apabila tercapai keadaan MR=MC.
Sedangkan dalam jangka panjang, apabila terjadi keuntungan melebihi normal,
akan ada perusahaan-perusahaan baru yang masuk ke industri hingga jumlah
permintaan yang dihadapi setiap perusahaan turun hingga keuntungan mencapai
normal.
Dalam perbandingan penggunaan sumber
daya, perusahaan pasar persaingan sempurna lebih efisien dari pada perusahaan
dalam pasar monopolistis. Dorongan inovasi dalam pasar monopolistis juga lemah,
karena perusahaan akan kembali memperoleh keuntungan normal dalam jangka
panjang. Sehinggan distribusi perndapatan dalam pasar ini bersifat seimbang.
Pengiklanan adalah salah satu persaingan
non harga yang dilakukan para pengusaha untuk menarik minat konsumen. Tujuan
tiap perusahaan melakukan promosi melalui iklan adalah: 1. Untuk memberikan
informasi melalui produk; 2. Untuk menekankan kualitas produk secara persuasif;
dan 3. Untuk memelihara hubungan baik dengan konsumen. Ada beberapa pandangan
baik yang mendukung maupun mengkritik pengiklanan. Pandangan yang mendukung: 1.
Iklan membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian; 2. Iklan akan
menggalakkan kegiatan perbaikan mutu produk; 3. Iklan membantu membiayai
perusahaan komunikasi massa; dan 4. Iklan menaikkan kesempatan kerja. Pandangan
yang mengkritik: 1. Promosi secara iklan adalah penghamburan; 2. Iklan tidak
selalu memberi info yang benar; 3. Iklan bukan cara yang efektif dalam menambah
jumlah pekerjaan; dan 4. Iklan dapat menjadi penghambat bagi
perusahaan-perusahaan baru yang ingin memasuki industri.
BAB
14 Oligopoli
Pasar oligopoli hanya terdiri atas
beberapa perusahaan saja. Jumlah perusahaan yang berbeda dalam setiap industri,
menyebabkan kegiatan industri-industri pasar oligopoli berbeda. Produksi setiap perusahaan dalam industri
juga berbeda, ada yang menghasilkan barang yang sama dan ada pula yang berbeda.
hal-hal tersebut membuat keseimbangan pasar oligopoli sulit digambarkan secara
umum. Namun ada dua variasi dalam pasar oligopoli yang mungkin wujud, yaitu
adanya kesepakatan perusahaan-perusahaan dalam menentukan tindakan dan ada yang
tidak. Berikut ini hanya akan dibahas pasar oligopoli yang tidak melakukan
kesepakatan.
Pada umumnya struktur dari pasar
oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa. Keputusan yang diambil
perusahaan-perusahaan raksasa ini saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam
sebuah perekonomian yang maju, pasar oligopoli sudah menggunakan teknologi
modern untuk mencapai efisiensi yang maksimum. Berikut ini beberapa ciri khas
pasar monopoistis: 1. Menghasilkan barang standar maupun berbeda corak; 2.
Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya kuat tergantung
kerjasama perusahaan; 3. Pada umumnya perusahaan yang menghasilkan barang yang
berbeda corak perlu melakukan promosi.
Apabila sebuah tindakan perusahaan akan
merugikan perusahaan lain, maka perusahaan yang dirugikan akan melakukan
tindakan balasan. Contohnya apabila sebuah perusahaan menurunkan harga jualnya,
perusahaan-perusahaan lain akan ikut menurunkan harga agar tidak kehilangan
pelanggan. Namun, berbeda untuk kasus menaikkan harga. Apabila ada perusahaan
yang menaikkan harga jualnya, perusahaan-perusahaan lain tidak turut menaikkan
harga jualnya karena pelanggannya akan bertambah banyak. Kedua reaksi
perusahaan yang sepeti ini membuat perusahaan manghadapi kerva permintaan
terpatash. Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain ikut menaikkan
harga jualnya (dalam kasus menaikkan harga), perusahaan yang pertama menaikkan
hara tidak akan kehilangan pelanggannya.
Dalam pasar oligopoli tanpa kesepakatan,
tingkat harga bersifat rigid, yaitu sukar mengalami perubahan. Perusahaan akan
memperoleh keuntungan apabila berproduksi di titik di mana MC sama dengan MR.
Hanya setelah kurva biaya marginal
berada di atas tiga tingkat biaya marginal atau MC2, keseimbangan
untuk memaksimumkan keuntungan akan berubah.
Pada umunya pasar oligopoli telah
menggunakan teknologi canggih dalam faktor produksinya. Hal ini menyebabkan
beberapa faktor-faktor kesukaran memasuki pasar oligopoli adalah skala ekonomi,
perbedaan biaya produksi dan sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan
yang sulit diimbangi perusahaan baru.
Apabila industri oligopoli terdiri atas
sedikit perusahaan, mereka akan berproduksi dalam jumlah yang besar karena
tingkat biaya produksi rendah sehingga dapat memberikan keuntungan di atas
normal. Persaingan dalam pasar oligopoli bukan perang harga, karena perang
harga akan merugikan setiap perusahaan. Persaingan non harga untuk memperbaiki
mutu produk, desain, pelayanan dll mendorong terciptanya inovasi dalam pasar
oligopoli. Namun, kesepakatan antarperusahaan dapat mengurangi persaingan. Hal
ini dapat berdampak buruk apabila perusahaan-perusahaan oligopoli bergabung dan
mengendalikan harga dan produksi. Keburukan ini mendorong pemerintah ikut
campur dalam melakukan pengawasan dan kebijakan terhadap pasar oligopoli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar