Ekonomi Mikro - Everything

Pages

Mengenai Saya

MLM Ilmu sebagai Pahala Investasi

Minggu, 14 Juni 2015

Ekonomi Mikro



Tugas Resume Bagian 5
Struktur Pasar dan Penentuan Keseimbangan Firma (Perusahaan)

Judul buku: Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga)
Penulis: Sadono sukirno

ARFINA SAMANGI (150610140114)

      

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

BAB 11 Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna dianggap sebagai pasar ideal karena dapat menjamin kegaiatan produksi yang maksimal. Pasar persaingan sempurna adalah kondisi pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dengan jenis barang homogen. Karena terdapat banyak produsen, produksi seorang produsen hanya sebagian kecil dari keseluruhan produksi. Oleh karena itu, seorang produsen tidak mempunyai paranan penting dalam menentukan harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh interaksi seluruh pembeli dan seluruh penjual sehingga dapat dikatakan bahwa produsen adalah price taker atau pengambil harga. Selain itu, pengetahuan pembeli tentang keadaan pasar membuat produsen tidak dapat menjual barang diatas harga pasar. Apabila suatu produsen rugi, ia degan leluasa dapat meninggalkan pasar. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan ekonomi di pasar ini, ia dapat memasuki pasar dengan leluasa.

Pada dasarnya sifat biaya produksi setiap perusahaan adalah sama. Namun sifat hasil penjualan berbeda tergantung jenis pasarnya. Dalam pasar persaingan sempurna, kurva permintaan berbentuk tegak lurus terhadap sumbu X karena perusahaan adalah price taker di mana jumlah produksinya tidak mempengaruhi harga pasar. Hal tersebut juga menyebabkan keadaan di mana harga = hasil penjualan rata-rata = hasil penjualan marginal. Sehingga kurva total penerimaan dalam pasar persaingan sempurna berbentuk garis lurus.
Untuk menganalisis keuntungan jangka pendek, dapat digunakan dua pendekatan. Pendekatan pertama menggunakan selisih biaya total dan penerimaan total. Pendekatan kedua menggunakan kurva biaya marginal dan penerimaan marginal. Keuntungan optimum suatu perusahaan adalah pada titik di mana biaya marginal sama dengan penerimaan marginal. Dalam jangka pendek, ada empat kemungkinan keuntungan/kerugian, yaitu keuntungan luar biasa, keuntungan biasa, rugi dan bangkrut.
Dalam jangka panjang terjadi perubahan-perubahan yang tidak terjadi dalam jangka pendek. Semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya berubah. Perubahan dalam industri adalah adanya perusahaan-perusahaan baru akan memasuki industri dan perusahaan lama yang kalah bersaing akan gulung tikar dan keluar. Adanya perusahaan baru maupun keluarnya perusahaan lama disebabkan oleh permintaan. Apabila permintaan bertambah, harga jual perusahaan akan naik dan hal ini menarik perhatian perusahaan baru untuk ikut mendapatkan keuntungan luar biasa. Namun akibat bertambahnya produksi dari perusahaan baru harga barang akan kembali normal. Sebaliknya apabila permintaan turun, pendapat perusahaan akan menurun. Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan berhenti berproduksi dan keluar dari pasar persaingan sempurna. Kurangnya produksi akan mengembalikan harga pasar yang semula.Perubahan faktor produksi jangka panjang dapat mempengaruhi penawaran industri karena harga faktor produksi dapat mengalami inflasi. Ada tiga sifat biaya jangka panjang, yaitu industri biaya tetap, industri biaya meningkat dan industri biaya menurun.
Pasar persaingan sempurna memiliki kebaikan dan keburukan dalam prakteknya. Kebaikannya adalah memaksimumkan efisiensi, baik efisiensi produktif maupun alokatif, serta adanya kebebasan bertindak dan memilih. Beberapa kritik terhadap pasar persaingan sempurna adalah tidak mendorong inovasi, menimbulkn biaya sosial, membatasi pilihan konsumen, biaya produksi yang mungkin lebih tinggi, dan distribusi pendapat yang tidak merata.

Bab 12 Monopoli
Monopoli adalah keadaan pasar di mana hanya ada satu penjual dan barang yang diperjualbelikan tidak mempunyai barang pengganti. Perusahaan monopoli tidak perlu mempromosikan barangnya karena tidak ada pesaing. Pembeli tidak mempunyai pilihan, mau tidak mau mereka harus membeli dari perusahaan monopoli. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli bersifat price setter penentu harga. Perusahaan dalam pasar ini dapat menikmati keuntungan luar biasa. Perusahaan-perusahaan baru yang juga ingin menikmati keuntungan luar biasa itu tidak dapat memasuki industri pasar monopoli. Hal tersebut dikarenakan adanya peraturan berupa UU, penggunaan teknologi canggih yang tidak mudah dicontoh, ataupun penggunaan modal awal yang sangat besar.
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli adalah kepemilikan sumber daya tertentu yang unik, perusahaan dapat menikmati skala ekonomi yang tinggi dan kekuasaan monopoli yang berikan oleh Pemerintah melalui peraturan. Peraturan pemerintah tersebut adalah peraturan hak paten dan hak cipta serta hak usaha eksklusif.
Pemaksimuman keuntungan monopoli dapat diaalisis dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan angka dan pendekatan grafik. Pendekatan angka menggukan beberapa metode, yaitu selisih antara hasil penjualan total dan biaya total serta tingkar kesamaan antara nilai biaya marginal dan hasil penjualan marginal. Pendekatan grafik pada dasarnya menggunakan variabel yang sama dengan pndekatan angkat. Pemaksimuman keuntungan akan terjadi apabila jarak kurva biaya total dan kurva hasil penjualan total adalah yang paling panjang atau pada titik perpotongan antara kurva biaya marginal dan kurva hasil penjualan marginal.
Untuk memaksimumkan keuntungan, pasar monopoli dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga. Syarat-syarat diskriminasi harga adalah barang tidak dapat dipindahkan ke pasar lain, sifat barang atau jasa yang diproduksi mendukung kebijakan diskriminasi harga, sifat dan elstistisitas permintaan di masing-masing pasar harus berbeda, tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan dan produsen dapat mengeksploiter sikap tidak rasional konsumen.
Seperti halnya pasar persaingan sempurna, pasar monopoli juga memiliki kebaikan dan keburukan. Kebaikannya adalah biaya produksinya lebih murah dibandingkan pasar persaingan sempurna di tingkat produksi yang tinggi, perkembangan inovasi dapat memingkatkan mutu barang dengan harga yang semakin rendah sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Keburuannya adalah harga jual barangnya akan melebihi pasar persaingan sempurna di titik produksi yang rendah, barang yang dihasilkan tidak berubah, sehingga kesejahteraan masyarakat akan lebih buruk dibanding pasar persaingan sempurna.

BAB 13 Persaingan Monopolistis
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis berada diantara ciri-ciri pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Jumlah perusahaan dalam persaingan monopolistik cukup banyak, namun tidak sebanyak di pasar persaingan sempurna dengan ukuran yang relatif sama. Produk yang dihasilkan tiap perusahaan berbeda, baik dalam bentuk fisik, pengemasan dan pelayanan, namun produk-produk yang dihasilkan masih merupakan pengganti yang dekat. Perbedaan ini menyebabkan konsumen bersifat memilih. Oleh karena itu, tiap perusahaan akan melakukan persaingan non harga seperti perbaikan mutu dan iklan. Perusahaan dalam pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga pasar, namun pengaruhnya tidak sebesar di pasar monopoli. Perusahaan-perusahaan dapat keluar masuk industri, namun tidak semudah pasar persaingan sempurna, tidak juga sesukar pasar monopoli.
Kurva permintaan yang dihadapi perusahaan pasar persaingan monopolistis melebihi elastis pasar monopoli dan tidak mencapai elastisitas sempurna. Sehingga sifat permintaan atas produksi pasar monopolistis bersifat menurun sedikit demi sedikit. Dalam jangka pendek perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimum apabila tercapai keadaan MR=MC. Sedangkan dalam jangka panjang, apabila terjadi keuntungan melebihi normal, akan ada perusahaan-perusahaan baru yang masuk ke industri hingga jumlah permintaan yang dihadapi setiap perusahaan turun hingga keuntungan mencapai normal.
Dalam perbandingan penggunaan sumber daya, perusahaan pasar persaingan sempurna lebih efisien dari pada perusahaan dalam pasar monopolistis. Dorongan inovasi dalam pasar monopolistis juga lemah, karena perusahaan akan kembali memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang. Sehinggan distribusi perndapatan dalam pasar ini bersifat seimbang.
Pengiklanan adalah salah satu persaingan non harga yang dilakukan para pengusaha untuk menarik minat konsumen. Tujuan tiap perusahaan melakukan promosi melalui iklan adalah: 1. Untuk memberikan informasi melalui produk; 2. Untuk menekankan kualitas produk secara persuasif; dan 3. Untuk memelihara hubungan baik dengan konsumen. Ada beberapa pandangan baik yang mendukung maupun mengkritik pengiklanan. Pandangan yang mendukung: 1. Iklan membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian; 2. Iklan akan menggalakkan kegiatan perbaikan mutu produk; 3. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi massa; dan 4. Iklan menaikkan kesempatan kerja. Pandangan yang mengkritik: 1. Promosi secara iklan adalah penghamburan; 2. Iklan tidak selalu memberi info yang benar; 3. Iklan bukan cara yang efektif dalam menambah jumlah pekerjaan; dan 4. Iklan dapat menjadi penghambat bagi perusahaan-perusahaan baru yang ingin memasuki industri.

BAB 14 Oligopoli
Pasar oligopoli hanya terdiri atas beberapa perusahaan saja. Jumlah perusahaan yang berbeda dalam setiap industri, menyebabkan kegiatan industri-industri pasar oligopoli berbeda.  Produksi setiap perusahaan dalam industri juga berbeda, ada yang menghasilkan barang yang sama dan ada pula yang berbeda. hal-hal tersebut membuat keseimbangan pasar oligopoli sulit digambarkan secara umum. Namun ada dua variasi dalam pasar oligopoli yang mungkin wujud, yaitu adanya kesepakatan perusahaan-perusahaan dalam menentukan tindakan dan ada yang tidak. Berikut ini hanya akan dibahas pasar oligopoli yang tidak melakukan kesepakatan.
Pada umumnya struktur dari pasar oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa. Keputusan yang diambil perusahaan-perusahaan raksasa ini saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam sebuah perekonomian yang maju, pasar oligopoli sudah menggunakan teknologi modern untuk mencapai efisiensi yang maksimum. Berikut ini beberapa ciri khas pasar monopoistis: 1. Menghasilkan barang standar maupun berbeda corak; 2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya kuat tergantung kerjasama perusahaan; 3. Pada umumnya perusahaan yang menghasilkan barang yang berbeda corak perlu melakukan promosi.
Apabila sebuah tindakan perusahaan akan merugikan perusahaan lain, maka perusahaan yang dirugikan akan melakukan tindakan balasan. Contohnya apabila sebuah perusahaan menurunkan harga jualnya, perusahaan-perusahaan lain akan ikut menurunkan harga agar tidak kehilangan pelanggan. Namun, berbeda untuk kasus menaikkan harga. Apabila ada perusahaan yang menaikkan harga jualnya, perusahaan-perusahaan lain tidak turut menaikkan harga jualnya karena pelanggannya akan bertambah banyak. Kedua reaksi perusahaan yang sepeti ini membuat perusahaan manghadapi kerva permintaan terpatash. Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain ikut menaikkan harga jualnya (dalam kasus menaikkan harga), perusahaan yang pertama menaikkan hara tidak akan kehilangan pelanggannya.
Dalam pasar oligopoli tanpa kesepakatan, tingkat harga bersifat rigid, yaitu sukar mengalami perubahan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan apabila berproduksi di titik di mana MC sama dengan MR. Hanya setelah kurva biaya  marginal berada di atas tiga tingkat biaya marginal atau MC2, keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan berubah.
Pada umunya pasar oligopoli telah menggunakan teknologi canggih dalam faktor produksinya. Hal ini menyebabkan beberapa faktor-faktor kesukaran memasuki pasar oligopoli adalah skala ekonomi, perbedaan biaya produksi dan sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sulit diimbangi perusahaan baru.
Apabila industri oligopoli terdiri atas sedikit perusahaan, mereka akan berproduksi dalam jumlah yang besar karena tingkat biaya produksi rendah sehingga dapat memberikan keuntungan di atas normal. Persaingan dalam pasar oligopoli bukan perang harga, karena perang harga akan merugikan setiap perusahaan. Persaingan non harga untuk memperbaiki mutu produk, desain, pelayanan dll mendorong terciptanya inovasi dalam pasar oligopoli. Namun, kesepakatan antarperusahaan dapat mengurangi persaingan. Hal ini dapat berdampak buruk apabila perusahaan-perusahaan oligopoli bergabung dan mengendalikan harga dan produksi. Keburukan ini mendorong pemerintah ikut campur dalam melakukan pengawasan dan kebijakan terhadap pasar oligopoli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading