Ekonomi Mikro - Everything

Pages

Mengenai Saya

MLM Ilmu sebagai Pahala Investasi

Minggu, 14 Juni 2015

Ekonomi Mikro



Tugas Resume Bagian 3
Teori Tingkah Laku Konsumen

Judul buku: Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga)
Penulis: Sadono sukirno

ARFINA SAMANGI (150610140114)

 

 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

BAB 7 Teori Tingkah Laku Konsumen: Teori Nilai Guna (Utiliti)
Tingkah laku konsumen yang akan dianalisis adalah: 1. alasan para konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang tinggi; 2. bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya. Ada dua macam pendekatan dalam analisis ini, yaitu pendekatan nilai guna kardinal (dapat dinyatakan secara kuantitatif) dan pendekatan nilai guna ordinal (tidap dapat dikuantifikasi).

Nilai guna terbagi menjadi dua, yaitu nilai guna total dan ilai guna marjinal. Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan konsumen terhadap sejumlah barang tertentu. Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan konsumen akibat bertambahnya unit barang yang dikonsumsi. Tambahan nilai marginal semakin berkurang untuk setiap penambahan unit barang yang dikonsumsi atau dikenal sebagai hukum nilai guna marjinal yang semakin berkurang.
Kurva nilai guna total dalam sebuah grafik bermula dari nol, kemudian menaik hingga mencapai titik maksimum dan kemudian turun ketika nilai guna marjinal negatif. Kurva nilai marjinal adalah menurun dari kiri atas ke kanan bawah hingga mencapai angka negatif.
Kerumitan untuk menentukan komposisi dari jumlah barang yang akan mewujudkan nilai maksimum bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang. Dalam kondisi ini, syarat agar nilai guna dapat dimaksimumkan adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna yang sama. Hipotesis yang didapat: 1. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang yang dikonsumsi apabila perbandingan nilai guna marjinal berbagai barang tertentu sama dengan perbandingan harga barang tersebut; 2. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang yang dikonsumsi apabila nilai marginal setiap rupiah yang dikeluargan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsi. Kedua hipotesis tersebut dapat dinyatakan secara rumus, yaitu . Ada dua faktor yang menyebabkan permintaan terhadap suatu barang berubah apabila harga barang itu mengalami perubahan, yaitu efek penggantian dan efek pendapatan.
Teori nilai guna dapat menjelaskan tentang kelebihan kepuasan konsumen atau surplus konsumen. Surplus konsumen berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dengan pembayaran yang seharusnya dikeluarkan.
BAB 8 Teori Tingkah Laku Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama
Teori nilai guna kardinal yang dibahas dalam bab 7 memiliki suatu kelemahan penting, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka kurang tepat karena kepuasan tidak mudah diukur. Sir John R. Hicks telah mengembangkan pendekatan dengan analisis kurva kepuasan sama yang meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
Kurva kepuasan sama menggambarkan tingkat kepuasan seseorang dalam mengkonsumsi dua jenis barang saja. Setiap kombinasi unit kedua jenis barang sepanjang kurva tersebut akan memberikan tingkat kepuasan yang sama kepada konsumen. Pengorbanan terhadap suatu barang untuk memperoleh barang lain dengan tetap mempertahankan tingkat kepuasan konsumen dinamakan tingkat penggantian marjinal.
Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari kurva yang di bawahnya. Konsumen dalam upaya memaksimalkan kepuasannya selalu dibatasi oleh pendapatannya. Berbagai kombinasi barang yang dapat dibeli oleh konsumen ditunjukkan oleh garis anggaran pengeluaran. Perubahan harga atau pendapatan dapat mengubah atau menggeser garis anggaran pengeluaran.
Kepuasan konsumen pada tingkat maksimum dapat ditunjukkan dengan menggabungkan kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran. Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum pada titik potong antara garis anggaran pengeluaran dan kurva kepuasan sama yang tertingi.
Apabila terjadi perubahan pendapatan dan harga, akan terjadi perubahan keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen. Titik-titik keseimbangan oleh perubahan pendapatan yang dihubungkan akan membentuk garis pendapatan konsumsi. Sedangkan titik-titik keseimbangan oleh perubahan harga yang dihubungkan akan membentuk garis harga konsumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading